Selasa, 06 November 2012

Layanan Telematika



1. Layanan Telematika di Bidang Informasi

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus seimbang, termasuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. beberapa contoh fasilitas masyarakat untuk mendapatkan berbagai informasi yaitu seperti melalui internet dan telefon. Ada baiknya bila fasilitas publik untuk mendapatkan informasi terus dikembangkan, seperti warnet dan wartel. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan "e-commerce" bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Sehingga Balai-balai informasi dapat terbentuk untuk menjangkau pelayanan informasi pada daerah-daerah terpencil atau tidak terjangkau.


2. Layanan Telematika di Bidang Keamanan


Layanan telemaatika juga dimanfaatkan pada sektorsektor keamanan seperti yang sudah dijalankan oleh Polda Jatim yang memanfaatkan TI dalam rangka  meningkatkan  pelayanan keamanan terhadap masyarakat. Layanan keamanan  merupakan layanan yang menyediakan keamanan  informasi dan data. Layanan terdiri dari  enkripsi, penggunaan  protocol, penentuan  akses control dan audition. Layanan keamanan memberikan fasilitas yang berfungsi untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan atau beroperasi tidak seharusnya, dengan kata lain layanan ini sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus  atau  hilang.

3. Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness

Merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunanaan network itu, juga memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi, data dasar, berbagai prefensi, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut albrecht schimidt, yaitu:

 The Acquisition of context

Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh: pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.

 The Abstraction and Understanding of Context

Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.

 Application Behaviour Based on The Recognized Context

Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.

4. Layanan Perbaikan Sumber (Resource Discovery Service)

Layanan Telematika yang terakhir ini adalah layanan perbaikan sumber, adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. Layanan Perbaikan Sumber juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.

Tidak ada komentar: